Sumsel Siagakan Delapan Armada Udara untuk Antisipasi Karhutla
Sumselnet – Provinsi Sumatera Selatan kembali memperkuat kesiapsiagaan menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan menambah satu unit helikopter water bombing hasil kiriman dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dengan tambahan ini, total armada udara yang disiagakan mencapai delapan unit.
Penambahan Armada Udara
Kepala Bidang Penanganan Darurat di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumsel (BPBD Sumsel), Sudirman, menyebutkan helikopter tambahan ini tiba di Palembang pada Kamis (23/10/2025) dan langsung menjalani pemeriksaan administrasi serta verifikasi kelayakan terbang.
Dengan tambahan ini dijelaskan bahwa terdiri dari enam unit helikopter untuk water bombing dan dua unit untuk patroli udara, total menjadi delapan armada.
Alasan dan Garis Waktu Siaga
Walaupun sudah mulai turun hujan di beberapa wilayah, BPBD Sumsel melalui Sudirman menyatakan bahwa potensi karhutla masih ada — terutama di daerah gambut dan yang curah hujannya belum merata.
Operasional armada udara ini direncanakan hingga 5 November 2025, menyesuaikan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa hujan diperkirakan merata mulai November nanti.
Data Karhutla dan Fokus Zona Merah
Hingga 22 Oktober 2025, BPBD Sumsel mencatat sebanyak 731 kejadian karhutla di wilayah provinsi ini.
Beberapa kabupaten yang masuk zona merah karhutla yaitu:
- Kabupaten Ogan Ilir dengan 189 kejadian,
- Kabupaten Musi Banyuasin dengan 135 kejadian,
- Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan 128 kejadian,
- Kabupaten Banyuasin dengan 93 kejadian,
- Kabupaten Muara Enim dengan 75 kejadian,
- Kabupaten PALI dengan 66 kejadian,
- Kabupaten Musi Rawas dengan 41 kejadian.
Sudirman menegaskan bahwa meskipun musim hujan telah mulai, bukan berarti kewaspadaan terhadap karhutla bisa diturunkan. Justru, masa transisi ini menjadi momen penting untuk memperkuat kesiapan personel dan alat agar tidak kecolongan ketika musim kemarau atau kondisi kering kembali datang.
Penambahan armada udara ini menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dalam menghadapi ancaman karhutla secara proaktif. Ke depan, diharapkan sinergi antara BPBD, BNPB, instansi terkait, serta masyarakat terus ditingkatkan agar potensi kebakaran hutan dan lahan bisa ditekan secara optimal.





